Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 52 perajin dari kalangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di DIY diberikan pelatihan kewirausahaan selama lima hari. Kegiatan yang dihelat Kementerian Perhubungan dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) itu untuk mendorong perajin agar bisa meningkatkan kualitas desain setiap produknya.
“Dengan diberikan pengetahuan tentang berbisnis secara online seperti pembuatan website, medsos dan sejenisnya. Harapannya perajin DIY bisa meningkatkan kualitas desain, kemasan produk agar sesuai dengan selera pasar lokal, nasional maupun global,” katanya dalam rilis yang diterima
Dekranas mendukung dan berupaya meningkatkan kehidupan kelompok usaha kecil dan menengah dengan mendorong semua elemen agar lebih kreatif. Ia memastikan pembinaan UKM kerajinan dilakukan melalui berbagai pelatihan khususnya di bidang desain dan peningkatan kreativitas serta inovasi. Namun tetap mempertahankan identitas tradisional sehingga produk kerajinan menjadi produk yang diminati serta memiliki ciri khas dan daya tarik.
“Beberapa kerajinan khas Jogja yang menjadi daya tarik yaitu batik, tas, gelang, kalung, dan kerajinan tangan lainnya. Selain itu, keanekaragaman budaya, kreativitas seni membuat DIY mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara,” ucapnya.
Wakil Ketua Dekranasda DIY GKBRA Adipati Paku Alam X menilai untuk menciptakan desain produk yang baru membutuhkan ide dan kreativitas. Oleh karena itu Dekranasda DIY mendukung kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang berkaitan dengan pengembangan desain. Ia sepakat bahwa untuk menciptakan pengembangan produk baru hingga diterima masyarakat melalui berbagai tahapan.
“Keberhasilan suatu hasil kerja inovasi kreatif sangat ditentukan oleh kualitas dan kerja sama antara desainer dan pelaku UMK,” katanya.
Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Titik Purwati Widowati menyatakan pelatihan itu dihelat di BBKB Yogyakarta dengan berbagai materi standar produk kerajinan. Pelaksanaan kegiatan berlangsung sejak Selasa (24/11/2020) hingga Sabtu (28/11/2020). “Harapannya bisa meningkatkan produktivitas perajin, melalui penggunaan teknologi,” katanya.
Sumber: Harian Jogja