Jakarta, Beritasatu.com – Dalam rangka memberikan ruang bagi perajin Indonesia untuk mempromosikan produk Kriya unggulan Indonesia, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) kembali menggelar pameran dan bazaar yang menampilkan produk-produk kerajinan unggulan Indonesia.
Ajang ini juga diselenggarakan dalam rangka perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-40 Dekranas. Pameran dan Bazaar ini diselenggarakan di Rumah Kriya Asri Dekranas, Jakarta, Kamis (5/3/2020) dan dihadiri oleh Pembina Dekranas, Iriana Joko Widodo.
Ketua Panitia Syukuran HUT ke-40 Dekranas, Yantie Airlangga, sebagaimana dalam siaran persnya, Jumat (13/3/2020), menyampaikan gelaran pameran dan bazaar tahun ini memilih Pulau Madura sebagai ikon. Hal ini mengingat bahwa Pulau Madura sebagai salah satu penghasil batik yang potensial, yang merupakan warisan budaya bangsa, yang tinggi nilainya.
“Adapun tagline yang dipilih adalah “Aku Cinta Kriya Indonesia”. Dengan mencintai Kriya Indonesia, kita mau membeli dan memakai Kriya Indonesia,” jelas Yantie.
Selain acara pameran & bazaar, pada rangkaian syukuran HUT Dekranas ini juga digelar tari Madureh dari Madura, fesyen show batik Madura, serta tarian yang dibawakan oleh ibu-ibu pengurus Dekranas. Pada malam harinya diselenggarakan malam hiburan berupa pagelaran musik dari penyanyi Ibu Kota Reza dan RAN.
Ketua Umum Dekranas, Wury Ma’ruf Amin menyampaikan, Dekranas yang sudah menginjak usia empat dasawarsa ini, diharapkan semakin produktif dan semakin besar peran dan pengabdiannya dalam pegembangan Kriya Indonesia.
“Selama 40 tahun ini sudah banyak program kegiatan yang dilakukan Dekranas maupun Dekranasda, bekerja sama dengan instansi pemerintah, BUMN maupun swasta, dalam membina para perajin, serta melestarikan dan mengembangkan produk Kriya Indonesia,” jelasnya.
Beliau mengajak kepada seluruh pengurus Dekranas maupun Dekranasda untuk lebih giat dan bersemangat dalam menjalankan program kerja Dekranas, untuk mencapai visi dan misi Dekranas, dalam mendukung kemandirian ekonomi Indonesia, melalui pengembangan sektor Kriya yang berbasis kearifan lokal dan bernilai tambah tinggi, berdaya saing, sehingga mampu bersaing baik di dalam maupun di luar negeri dan pada akhirnya dapat menjadi motor penggerak ekspor.
Sementara itu Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ikma), Gati Wibawanigsih yang juga hadir pada acara ini menjelaskan, industri kerajinan memiliki peranan penting dalam memberikan kontribusi dalam perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari sumbangsih terhadap devisa melalui capaian ekspor produknya yang cukup signifikan.
Diketahui kinerja ekspor industri kerajinan Indonesia saat ini kian mengalami kenaikan. Nilai ekspor kerajinan Indonesia pada akhir tahun 2019 mencatatkan nilai US$ 892 juta, atau senilai Rp 12,48, naik 2,5% dari nilai ekspor tahun 2018 sebesar US$ 870 juta.
Melihat potensi industri kerajinan nasional tersebut, Gati optimistis, nilai eskpor produknya akan semakin meningkat seiring adanya perbaikan mulai dari aspek kualitas produk sampai pada segi desain dan kemasan. Upaya ini sejalan dengan pemanfaatan teknologi dan pengembangan kompetensi sumber daya manusianya. “Hal ini cukup membanggakan dan diharapkan dapat terus ditingkatkan lagi, sehingga Indonesia dapat menjadi salah satu produsen kerajinan terbesar di dunia,” jelas Gati.
Sumber: Beritasatu.com