Iriana Resmikan Pembukaan Pendidikan Kecakapan Wirausaha Tekun Tenun Indonesia 2022

  • galo

Jambi: Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wakil Presiden RI  Wury Ma’ruf Amin meresmikan pembukaan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tekun Tenun Indonesia 2022. Program ini kerja sama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).

Pembukaan ditandai dengan dimulainya pembelajaran PKW Tekun Tenun Indonesia 2022 oleh 1.000 peserta didik juga diikuti virtual oleh enam Dekranasda provinsi penyelenggara, yaitu Dekranasda Provinsi Jambi, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan.

Iriana memimpin penabuhan kompangan, yaitu rebana khas Jambi, bersama pengurus Dekranas dan pimpinan Kemendikbudristek. Iriana turut menyaksikan pengalungan tanda kepesertaan perwakilan peserta didik PKW Tekun Tenun Indonesia 2022 oleh Ibu Gubernur Jambi, Hesnidar Al Haris, selaku Ketua Dekranasda Provinsi Jambi.

“Merupakan kebanggaan bagi kami, Dekranasda Provinsi Jambi turut berkesempatan menyelenggarakan program PKW Tekun Tenun Indonesia 2022 untuk mendorong regenerasi perajin tenun Jambi sehingga tenun khas Jambi tetap lestari,” kata Hesnidar dalam keterangan tertulis, Kamis, 20 Oktober 2022.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menyebut Program PKW yang diselenggarakan Direktorat Kursus dan Pelatihan dirancang untuk turut melibatkan dan memperhatikan unsur lokal yang mengembangkan jenis keterampilan vokasi. Hal ini disesuaikan dengan potensi lokal dan membuka kesempatan pada lembaga yang mengakses program PKW untuk bekerja sama dengan UMKM setempat.

Suharti menyebut Program PKW Tekun Tenun Indonesia 2022 merupakan program lanjutan setelah sebelumnya Kemendikbudristek bekerja sama dengan Dekranas menyelenggarakan PKW Tekun Tenun NTT pada 2021 dan PKW Destinasi Wisata Prioritas pada 2020. Kerja sama ini merupakan upaya mendorong lahirnya wirausahawan baru sekaligus melestarikan kekayaan Indonesia dengan melatih anak-anak usia sekolah yang tidak sekolah dan tidak bekerja dengan keterampilan kerajinan lokal sebagai bagian dari keterampilan vokasi.

“Tidak hanya keterampilan menciptakan produk, mereka juga dilatih untuk mengembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan sehingga mampu mendirikan rintisan usaha yang dibimbing langsung oleh pelaku industri/UMKM kerajinan tenun,” tutur Suharti.

Tahun ini, 25 kabupaten/kota penyelenggara akan mengampu 1.000 peserta didik yang secara khusus dilatih keterampilan kerajinan tenun. Suharti menyebut Kemendikbudristek telah merancang waktu pembelajaran sampai 250 jam pelajaran melalui kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri/pasar tenun dan memberikan alat tenun dan bahan menenun sebagai modal rintisan usaha.

“Harapan kami, ketika selesai belajar, peserta didik benar-benar bisa mandiri memproduksi dan memasarkan karya tenunnya yang dibantu Dekranasda masing-masing daerah,” tutur Suharti.

Sumber: medcom.id