BALI, iNews.id – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menggandeng Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) untuk mendukung perluasan ekosistem digital bagi UMKM penyandang disabilitas. Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki, mengatakan kolaborasi tersebut dalam rangka mendorong terbentuknya ekosistem digital bagi kalangan UMKM, termasuk penyandang disabilitas. Sebelumnya Pemerintah menargetkan sebanyak 30 juta UMKM telah terakselerasi dengan ekonomi digital pada 2024.
Sinergi itu, diwujudkan lewat kegiatan yang mengusung tema “Cerita Kriya” di Bali, Kamis (8/9/2022). Kegiatan tersebut juga didukung Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Lembaga Layanan Pemasaran KUKM (Smesco Indonesia), WhatsApp Indonesia, dan UKM Indonesia. Menurut dia, sinergi ini mendorong ekosistem UMKM Perajin Indonesia menjadi lebih berdaya dan mandiri seiring menguatnya ekonomi digital. Program ini, juga menjadi gerbang kolaborasi lintas sektor yang memberikan peluang bagi UMKM Perajin lokal untuk bisa mengakselerasi potensi supaya dapat onboarding ke digital. “Berbicara mengenai literasi keuangan dan ekonomi digital, tentu sangat lengkap dengan memanfaatkan aspek tekonolgi digital terkait proses bisnis UMKM dan koperasi. UMKM Perajin Indonesia akan semakin berdaya dan mandiri jika masuk dan go digital. Untuk itu, dibutuhkan banyak inovator digital,” ujar Teten, dalam sambutan pada pembukaan kegiatan “Cerita Kriya” di Bali, Kamis (8/9/2022). Dia menjelaskan, pemanfaatan ekonomi digital saat ini menjadi perhatian bagi pengembangan proses bisnis UMKM Perajin Indonesia dan koperasi. Digitalisasi yang diciptakan para inovator selama ini telah terbukti mengubah jutaan pelaku UMKM menjadi lebih berdaya dan kuat kendati terhimpit pandemi Covid-19. Digital onboarding ini, lanjutnya, memang penting bagi pelaku UMKM Perajin Indonesia, karena dapat menjadi solusi atas urusan perbankan yang cukup menyita waktu. Onboarding membuat pemasaran online menjadi lebih mudah karena dapat dilakukan hanya dari gadget.
Ketua Umum Dekranas Pusat, Wury Ma’ruf Amin, menuturkan seiring dengan tema program tahun ini “Cerita Kriya”, pihaknya fokus pada penguatan ekosistem sub-sektor kriya dari hulu hingga ke hilir. Hal itu dimulai sejak proses produksi, pembiayaan, pemasaran, sampai dengan kelembagaan seperti koperasi. Dan yang paling utama, transformasi digital bagi pelaku UMKM termasuk penyandang disabiitas. “Kami juga menggandeng teman-teman disabilitas yang telah berkarya banyak di sektor Kriya ini untuk dapat terus berkembang dan menemukan pasarnya melalui program-program Cerita Kriya,” kata Wury. BACA JUGA: Kemenkop UKM Lanjutkan Program MicroMentor untuk Dorong UMKM Naik Kelas Dia mengungkapkan, pada tahun 2022, Dekranas dengan dukungan Kemenkop UKM melatih lebih dari 500 fasilitator/trainer pemerintah dengan target lebih dari 900.000 UMKM. Menurut Wury, kolaborasi Dekranas dan KemenKopUKM sudah berjalan sejak 2019. Namun pada tahun 2020, kedua belah pihak sepakat men-design ulang kegiatan ini untuk menjadi lebih berkelanjutan dan dengan pendekatan penguatan ekosistem untuk pelaku usaha. “Pada tahun 2020 hingga 2021 kami fokus pada penguatan Wastra Indonesia, sesuai dengan fokus kerja Dekranas, dengan tajuk Cerita Wastra,” tutur Wury. Sementara itu, Ketua umum Yayasan PTI, Myra Winarko mengemukakan, kesempatan yang diberikan oleh KemenkopUMKM dan Dekranas ini mampu membukakan peluang bagi 31 juta kaum disabilitas di Indonesia. Untuk diketahui, Yayasan PTI merupakan inkubator bisnis bagi kaum disablitas. Itu sebabnya, KemenkopUMKM dan Dekranas menggandeng PTI agar dapat melanjutkan langkah berkesinambungan untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan (Digital Economy to Support SDGs”). “InsyaAllah kami akan menjawab tantangan pak Menteri terkait ekosistem digitalisasi bagi kaum disabilitas dari hulu ke hilir,” kata Myra. Dia memaparkan, para lulusan Pelatihan PTI rata-rata sudah mandiri, bahkan beberapa di antaranya telah mampu masuk pasar kerja sebagai tenaga profesional. PTI sebagai inkubator bisnis juga menggandeng beberapa perusahaan besar dan perbankan, untuk terus melakukan pembinaan dan pemasaran secara digital. “Ke depan bahkan kami berencana membuat Platform sendiri, selain memberikan pelatihan-pelatihan pada disabilitas agar masuk ke dunia digital secara mandiri, ” ungkap Myra. Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM), Supomo, dalam keterangan resminya menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan termasuk kolaborasi program bagi para pelaku UKM disabilitas. Menurut dia, LPDB-KUMKM sangat berkepentingan mendukung pelaku ekonomi disabilitas agar tumbuh dan berkembang, termasuk bertransformasi keteknologi digital. “Kami siap bersinergi serta mendukung pembiayaan melalui badan hukum koperasi sesuai persyaratan yang ada,” ujar Supomo. Editor : Jeanny Aipassa
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul ” Kemenkop UKM Gandeng Dekranas dan Yayasan PTI Dukung Perluasan Ekosistem Digital UMKM Disabilitas “, Klik untuk baca: https://www.inews.id/finance/bisnis/kemenkop-ukm-gandeng-dekranas-dan-yayasan-pti-dukung-perluasan-ekosistem-digital-umkm-disabilitas.